TUGAS PENGANTAR BISNIS : PROSES PRODUKSI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK (DIVISI MIE INSTANT)

SISTEM PRODUKSI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. PT Indofood Sukses Makmur (PT ISM), Tbk merupakan produsen mie instan di Indonesia yang memproduksi mie instan dengan 40 citarasa dan beberapa merek. Banyaknya produk mie instan yang beredar di pasaran dan persaingan tingkat produsen yang semakin tinggi, menyebabkan PT ISM, Tbk harus dapat bertahan dengan baik dan meningkatkan daya saing. Salah satu cara meningkatkan daya saing adalah perusahaan harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.
Berdasarkan data PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (2004-2006), perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang.PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi.


A.   Proses Produksi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
alur

Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah:

1.      Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.

2.      Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada aat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm.

3.      Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.

4.      Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter  secara kontinu dengan menggunakan stream box atau mesin yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying.

5.      Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.

6.      Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.

7.      Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

8.      Packing atau Pengemasan
Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing. Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.


B.   Nilai Gizi
Produk hasil olah Di Indofood adalah Mie Instan. Dengan Brand yaitu Indomie, Supermie, Sarimi dan Sakura. Masing-masing Brand mempunyai karakteristik dan ciri khas yang berbeda-beda. Pada Produk Indomie memiliki nilai gizi yang paling tertinggi dari semua brand, misalnya dalam Indomie Mie instan terdapat mineral seperti Zat besi dan Vitamin.
Sehingga harga Indomie adalah Mie Instan dengan harga jual tinggi dan untuk sasaran pemakaian biasanya pada kalangan masyarakat menengah keatas. Untuk Brand Supermie, mempunyai kharakteristik seperti terdapat penambahan zat pelembut sehingga cita rasa Supermi semakin Baik. Sarimi adalah produk ketiga dari Indofood yang memiliki spesifikasi untuk masyarakat kalangan menengah kebawah sehingga harga sarimi cukup terjangkau dan terakhir adalah Sakura, seperti sarimi mie Sakura juga didistribusikan untuk kalangan menengah kebawah.


C.    Pemasaran Produk
Produk PT Indofood CBP Sukmes Makmur Noodle Division dibagi menjadi tiga produk yaitu Indomie, Supermi, Sarimi dan Sakura. Keempat produk itu mempunyai segmentasi yang berbeda-beda. Indomie misalnya yang merupakan produk unggulan dari Indofood segmentasinya adalah kelas menengah hingga atas, diikuti oleh Supermi, Sarimi dan yang terakhir Sakura.
Pemasaran produk-produk ini dilakukan menurut segmentasinya. Untuk produk Indomie, Supermie dan Sarimi dipasarkan di seluruh daerah dengan berbagai macam lini masyarakat yang dianggap masih mampu. Pemasarannya dilakukan di Supermarket-supermarket, Mini Market dan Pasar-pasar tradisional, selain itu produk ini juga ada di warung-warung kelontong dan toko-toko kecil. Sedangkan untuk produk Sakura biasanya di pasarkan di warung-warung kecil dan berada di daerah yang masyarakatnya masih memikirkan harga yang murah.     

Selain penyetoran langsung ke Pasar, produk Indofood juga sering melakukan kegiatan kemanusiaan yang diselingi dengan bazaar-bazaar produk Indofood yang sangat banyak peminatnya. Selain itu koperasi di dalam pabrik juga menjual barang-barang produksi PT Indofood. Untuk menarik konsumen terutamadi Supermarket kota besar, Indofood juga memiliki SPG yang siap membantu pemasaran produk.

REFERENSI :
-/https://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/09/25/ruang-lingkup-manajemen-produksi-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/(Diagram alur produksi Mie Instant, diakses pada tanggal                      05/11/2017)


DIAKSES PADA TANGGAL 05/11/2017

Komentar

Postingan Populer