INSTRUMEN - INSTRUMEN INVESTASI

INVESTASI
Investasi ialah penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Referensi :
Berikut adalah instrument – instrument Investasi :
a.  Properti
Properti, sebagai instrumen investasi hingga saat ini masih menjadi salah satu instrumen yang paling diminati oleh para investor. Hal ini tidaklah mengherankan, karena setiap orang butuh rumah tinggal. Peluang untuk berinvestasi pada properti memang besar, namun bukan berarti Anda bisa sembarang memilih properti untuk diinvestasikan. Tidak semua hunian atau properti bisa dijadikan instrumen investasi yang menjanjikan.
Bila Anda salah memilih properti, misalnya di daerah rawan bencana, bisa jadi Anda akan kesulitan menjual rumah yang Anda miliki, dan akhirnya Anda harus merelakan menjualnya di harga rendah. Pilihlah rumah atau properti yang paling memberikan keuntungan, berikut kriterianya:
1.      Lokasi yang Aman
2.      Akses Lokasi yang Strategis
Semakin strategis sebuah lokasi, semakin besar nilai sebuah properti.
3.      Potensi Pengembangan
Carilah lokasi strategis yang masih punya potensi untuk berkembang, artinya lokasi tersebut masih mempunyai ruang untuk dibangun dan dikembangkan. Seiring dengan berkembangnya sebuah lokasi, nilai properti yang Anda miliki pun pastinya akan terkerek naik.
4.      Harga Jual Properti
Sebelum membeli properti, ada baiknya Anda melakukan evaluasi harga terlebih dahulu. Prinsip dalam berinvestasi adalah buy low, sell high, di mana bila Anda dapat membeli barang bagus dengan harga murah untuk dijual lagi di harga wajarnya di harga tinggi, adalah menguntungkan bagi Anda. Namun membeli rumah murah bukan berarti asal murah, Anda juga perlu menilai value dari properti tersebut.
5.      Manfaat Sebagai Instrumen Investasi
Properti yang Anda beli haruslah memenuhi syarat sebagai instrumen investasi, artinya dengan membeli properti tersebut, Anda bisa mendapatkan keuntungan baik dari capital gain maupun cashflow. Pastikan properti Anda memiliki nilai jual, sehingga Anda dapat dengan mudah menjualnya di harga yang lebih tinggi, atau Anda dapat dengan mudah menyewakannya kepada yang membutuhkannya.

Referensi :
-          https://www.finansialku.com/memulai-investasi-properti/ (Diakses 26/11/2017)
           
       Return pada Investasi Properti, seperti rumah, biasanya bergantung pada Capital Gain dan Yield. Capital Gain, yakni keuntungan yang didapat dari naiknya harga properti, atau harga properti saat ini dibandingkan harga saat membeli. Sedangkan Yield adalah keuntungan yang dihitung dari nilai sewa per tahun dibandingkan dengan harga properti.

Referensi : 
Kelebihan :
1.      Rendah Resiko
2.      Nilai Keuntungan Meningkat Dari Tahun Ke Tahun
3.      Dapat Dijadikan Agunan
4.      Dapat Terlihat Secara Fisik

Referensi :
Kekurangan :
1.      Beban Perawatan (Management Burden)
2.      Investasi Padat Modal (High Capital Investment)
3.      Keterjangkauan Investasi (Affordability Investment)
4.      Biaya Transaksi yang Tinggi (High Cost Transaction)
5.      Waktu Lama untuk Membeli (Time Consuming Acquisition)
6.      Terbatasnya Pengetahuan (Lack of Knowledge)
7.      Penyusutan Bangunan (Building Depreciation)
8.      Hancur Bila Terjadi Bencana Alam (Physical Hazard)

Referensi :

b.  LM (Logam Mulia)
Emas atau logam mulia merupakan salah satu bentuk investasi yang likuid dan tidak mudah tergerus inflasi, sehingga menjadi salah satu alternatif investasi yang sangat digemari. Mengumpulkan LM dan membelinya lagi perperiode atau saat harga barang turun lalu menjualnya dalam periode waktu yang telah direncanakan atau saat harga barang naik. Menyimpan LM biasa dilemari, brankas, Safe Deposit Box(SDB), atau tempat yang menurut anda aman. Return pada Investasi LM cenderung tidak terlalu tinggi, karna hanya mendapat untung tidak terlalu besar apalagi jika harga LM sedang turun.

Referensi :
-          https://www.finansialku.com/cara-memulai-investasi-emas/ (Diakses 26/11/2017)

Kelebihan:
1.      Kenaikan harga lebih tinggi dibandingkan perhiasan emas dan bersertifikat.
2.      Tahan terhadap inflasi (jika inflasi naik, harga emas pun naik).
3.      Likuiditas tinggi (tidak seperti properti) yang berarti mudah dijadikan uang kembali.
4.      Risiko cenderung rendah karena harga emas akan cenderung naik secara jangka panjang.
Kekurangan :
1.      Jika investasi dalam jumlah banyak, tempat penyimpanan akan menjadi masalah.
2.      Keuntungan tidak terlalu tinggi dan bertahap (tidak cocok untuk pembiayaan jangka pendek).
3.      Kurang transparan

Referensi :

c.   Obligasi
Investasi jenis ini dilakukan dengan melakukan pembelian pada surat utang yang dikeluarkan baik oleh pemerintah ataupun perusahaan. Return yang akan kita dapat berasal dari bunga obligasi ataupun dari harga obligasi yang naik akibat pergerakan suku bunga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Referensi :

 Untuk melakukan investasi obligasi terdapat beberapa tahap yang perlu dilalui supaya tujuan investasi dalam obligasi memberikan hasil yang maksimal dan sesuai dengan rencana. Tahap tersebut dapat dilihat dalam diagram dalam tulisan ini.
1.      Membuka Rekening
Tahap awal yang harus dilakukan dalam proses transaksi obligasi adalah memilih perusahaan sekuriats yang memiliki divisi fixed income yang menangani pembelian dan penjualan obligasi. Pilih perusahaan dengan pengalaman, tim yang solid baik trader/ dealer ataupun riset serta fee yang kompetitif. Dengan membuka rekening, Anda bisa mendapatkan informasi perkembangan dan perdagangan obligasi setiap saat, sehingga Anda mendapatkan pengetahuan pergerakan pasar obligasi secara akurat dan up to date.
2.      Pahami Produk Obligasi
Pada tahap ini, investor dianjurkan untuk mempelajari seluk beluk informasi yang dibutuhkan mengenai obligasi, baik mengenai investasinya sendiri, potensi risiko yang terkandung maupun potensi keuntungannya.
3.      Lakukan Analisis
Analisis dilakukan, agar keputusan yang diambil sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan. Aspek-aspek yang dibutuhkan seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Latar belankang serta profil penerbit juga menjadi pertimbangan sendiri.
4.      Memberikan Amanat Beli
Setelah melalui analisis, Anda memperoleh jenis obligasi yang ingin dibeli. Tahap selanjutnya adalah memberikan amanat pembelian kepada trader atau broker obligasi yang telah kita pilih. Pihak trader akan melakukan pembelian obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang diinginkan.
5.      Siapkan Dana
Membeli obligasai membutuhkan dana yang tidak sedikit. Satuan pembelian obligasi biasanya bernilai Rp 1 miliar, sehingga sulit bagi investor individu untuk dapat ikut berinvestasi dalam obligasi. Namum, ada juga yang menawarkan satuan bernilai Rp 50 juta atau Rp 100 juta. Setelah amanat pembelian di ajukan, sebaiknya dana tersebut sudah dialokasikan.
6.      Penyelesaian Pembayaran Obligasi
Pembayaran dana pembelian obligasi dilakukan melalui transfer ke rekening perusahaan sekuritas tersebut. Setelah pembayaran selesai, maka Anda sebagai pembeli tinggal menunggu proses settlement atas transaksi tersebut. Obligasi yang telah Anda beli akan tercantum di dalam rekening perusahaan sekuritas yang tercatat di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Pemindahtanganan hak atas obliasi akan sangat mudah dilakukan secara elektronik, karena saat ini fisik obligasi tidak lagi berupa sertifikat, namun sudah scriptless (tahap warkat).

Referensi :

Kelebihan :
1.      Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar obligasi
2.      Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab dalam kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima pemegang obligasi
3.      Investasi obligasi dapat pula melindungi resiko pemegang obligasi dari kemungkinan terjadinya inflasi
4.      Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrumen aktiva lain
Kelemahan :
1.      Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan negatif,apabila harga obligasi naik maka tingakat bunga akan turun dan sebaliknya
2.      Tingkat likuiditas obligasi rendah,hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi,khususnya apabila harga obligasi menurun
3.      Resiko penarikan,apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan penarikan obligasi,perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah premi
4.      Resiko kecurangan apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan,maka pemegang obligasi akan menderita kerugian

Referensi :


d.  REKSADANA
Reksa dana adalah kumpulan dana yang dikelola untuk membeli saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya. Sistem reksa dana cukup sederhana, investor hanya menaruh sejumlah modal yang dipercayakan kepada profesional untuk diinvestasikan kembali. Karena sistem ini, Anda tidak perlu pusing dan memikirkan saham atau obligasi apa yang harus Anda beli. Anda hanya perlu menentukan reksa dana apa yang ingin Anda beli. Selanjutnya, manajer investasi yang bersertifikasi dan profesional akan mengelola modal Anda. Reksadana disebut sebagai Instrument Investasi karena  Reksadana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Ada lebih dari 800 produk reksa dana yang dijual di Indonesia. Untuk mengetahui fakta atau informasi material mengenai suatu produk reksa dana secara lengkap dan rinci, Anda dapat membaca prospektus reksa dana (informasi lengkap tentang suatu reksa dana). Alternatif lain untuk mendapatkan informasi suatu produk reksa dana adalah melalui dokumen Fund Factsheet.Dokumen ini umumnya diterbitkan setiap bulan sekali oleh Manajer Investasi (MI). Fund Factsheet berisi laporan kinerja bulanan dan ringkasan informasi penting pada sebuah prospektus, seperti tujuan investasi, strategi investasi, komposisi portofolio, minimal dana investasi, dan sebagainya.
Jumlah keuntungan yang dijanjikan oleh investasi ini memang menjadi yang tertinggi, jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Namun pada dasarnya, return yang tinggi ini juga diikuti dengan sejumlah risiko yang juga besar, dan hal ini tentu patut dipahami dengan baik sejak awal oleh para investor.Meski memiliki potensi keuntungan yang sangat besar, reksadana saham juga memiliki fluktuasi keuntungan yang juga tinggi. Bisa saja dalam kurun waktu yang cukup lama saham akan mengalami kenaikan return, namun kemudian secara tiba-tiba nilainya juga akan merosot dengan tajam

Referensi :
-          https://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana (Reksadana merupakan bagian dari instrrumen  investasi) (Diakses 26/11/2017)
-          https://www.finansialku.com/cara-investasi-reksa-dana-untuk-pemula/ (Cara membeli Reksadana) (Diakses 26/11/2017)
Kelebihan :
1.      Diversifikasi investasi
2.      Pengelolaan investasi secara professional
3.      Likuiditas yang tinggi
4.      Biaya relatif murah
5.      Transparan
6.      Murah dan terjangkau
7.      Alternatif instrumen dan sumber pendanaan investasi

Kekurangan :
1.      Return reksa dana fluktuatif dan tidak di jamin
2.      Kurangnya kendali
3.      Sulit menganalisa reksadana yang berkualitas
4.      Dana nganggur (idle) versus likuiditas
Reksadana mengumpulkan dana dari investor yang jumlahnya sangat banyak. Setiap harinya ada saja investor yang membeli ataupun menjual reksa dana miliknya. Untuk memenuhi likuiditas dan melayani penarikan dana dari investor maka manajer investasi harus selalu menyiapkan unag tunai dalam jumlah besar. Uang tunai yang disiapkan ini tidaklah di investasikan sehingga investor kehilangan kesempatan untuk meraih keuntungan atas dana tunai tersebut (opportunity loss).
5.      Biaya pengelolaan manajer investasi
Biaya pengelolaan ini sekitar 1 – 5% dari total dana investasi. Setiap tahunnya biaya ini di potong tanpa memperhatikan kinerja produk reksa dana. Jadi apabila portofolio tidak berkembang dengan baik, biaya pengelolaan ini semakin menambah kerugian investor.

Referensi :


e.  SUKUK
Menurut Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) sukuk adalah sebagai sertifikat dari suatu nilai yang direpresentasikan setelah penutupan pendaftaran, bukti terima nilai sertifikat, dan menggunakannya sesuai rencana. Sama halnya dengan bagian dan kepemilikan atas aset yang jelas, barang, atau jasa, atau modal dari suatu proyek tertentu atau modal dari suatu aktivitas inventasi tertentu. SUKUK Ritel memberikan penghasilan (return) kepada Investor berupa imbalan sewa, sesuai dengan akad yang digunakan.

Referensi :
-          https://www.dbs.com/id/treasures-id/dbs-forms/sukuk-ritel.page (Diakses 26/11/2017)

Kelebihan :
1.      Aman, Pembayaran imbalan dan nominal dijamin UU
2.      Menentramkan, Sesuai dengan prinsip syariah
3.      Tingkat Imbalan yang kompetitif
4.      Tradable, dengan potensi mendapatkan Capital Gain
5.      Ikut Berpartisipasi dalam Pembangunan Nasional
Resiko :
1.      Default Risk (risiko gagal bayar)
2.      Market Risk (risiko pasar)
3.      Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Referensi :

Proses untuk membeli sukuk ritel :
Cari tahu bank dan perusahaan sekuritas mana yang telah ditunjuk untuk menjadi agen penjual. Saat masa penawaran sukuk ritel telah dibuka, hubungi atau datanglah ke kantor agen penjual sukuk ritel. Jangan lupa bawa foto kopi KTP untuk melengkapi persyaratan investasi di sukuk ritel, ya.
Saat sudah berada di kantor agen penjual, kamu harus membuka rekening surat berharga terlebih dulu. Setelah itu, setorlah uang sesuai jumlah dana yang ingin kamu investasikan, kemudian transfer dana tersebut ke rekening “Sukuk Negara Ritel” atau rekening penampungan pada bank yang telah ditunjuk agen penjual.
Langkah selanjutnya adalah meminta formulir pemesanan sukuk ritel. Di formulir ini, isi jumlah dana yang ingin kamu investasikan di sukuk ritel. Jangan lupa tanda tangani formulirnya dan kuasa pendebetan yang tertera dibalik formulir, ya. Bersama dengan formulir ini, sertakan pula foto kopi KTP dan bukti transfer dana.

Referensi :


f.     SAHAM
Saham berada di tingkatan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan deposito dan obligasi. Saham tidak mempunyai batas potensi keuntungan sedangkan potensi resiko terbesar hanya terbatas pada modal yang dimiliki saja. Return yang akan kita dapatkan sangat bergantung pada kondisi ekonomi terhadap industri-industri yang memperngaruhinya.

Referensi :

Kelebihan :
1.      Investasi saham memiliki nilai likuiditas yang tinggi. hal ini menjadi nilai lebih dalam investasi saham karena dengan begini investor akan lebih mudah untuk menjual saham dengan waktu yang reltif cepat.
2.      Investasi saham mempunyai nilai tingkat pengembalian modal yang sangat besar.
3.      Bisa di jadikan sebagi investasi jangka panjang. karena nilai saham akan terus meningkat setiap waktunya.
4.      Bisa di lakukan dengan modal kecil sehingga memudahkan investor pemula untuk melakukan investasi ini.
Kekurangan :
1.      Investasi saham memiliki resiko yang sangat tinggi. jika anda mendapatkan keuntungan minim maka kerugian bisa di dapatkan oleh investor.
2.      Berinvestasi saham pada perusahaan tidak bisa di prediksi. Karena perusahaan bisa saja mengalami kebangkrutan. Artinya semua aset perusahaan akan dijual agar bisa menutupi kewajiban perusahaan untuk membayar aset tersebut
3.      Jika perusahaan merugi, investor tidak bisa mendapatkan deviden dari perusahaan. peluang keuntungan pemodal agar mendapatkan deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.
4.      Bisa mendapatkan Suspend saham oleh otoritas keuangan. Hal ini karena terjadinya lonjakan harga saham yang sangat tinggi atau juga perusahaan di pailidkan oleh kreatornya

Referensi :

Cara membeli saham, yaitu :
1.      Bertemu Broker dan Membuat Rekening
2.      Mengisi Formulir dan Melampirkan Persyaratan
3.      Memilih dan Membuka RDI
4.      Menunggu Pembukaan Rekening Selesai
5.      Menyetor Deposit Awal
6.      Download Aplikasi Trading dan Mulai Bertransaksi Saham

Referensi :

DIAKSES PADA TANGGAL 26/11/2017

Komentar

Postingan Populer