MACAM – MACAM RASIO
MACAM – MACAM RASIO
A.
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi semua kewajiban yang
harus segera dipenuhi (hutang jangka pendeknya). Perusahaan yang mempunyai
cukup kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek disebut perusahaan yang
likuid sedang bila tidak disebut ilikuid. Rasio likuiditas yang umum
dipergunakan untuk mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan antara lain:
1. Current ratio
Pengertian:
Current
ratio (rasio lancar) adalah rasio yang sangat berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam hal melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana
dapat diketahui hingga seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan
dapat menjamin utang lancarnya. Semakin tinggi rasio berarti akan terjamin
utang-utang perusahaan kepada kreditur.
Kegunaan:
Untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Referensi : http://www.masterpendidikan.com/2016/12/pengertian-current-ratio-dan-rumus-current-ratio.html
(Diakses 18/12/2017)
Referensi : http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
2. Quick Ratio
Pengertian
:
Quick ratio disebut juga acid test ratio,
merupakan perimbangan antara jumlah aktiva lancar dikurangi persediaan, dengan
jumlah hutang lancar. Jika terjadi perbedaan yang sangat besar antara quick
ratio dengan current ratio, dimana current ratio meningkat sedangkan quick
ratio menurun, berarti terjadi investasi yang besar pada persediaan.
Referensi : http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
Mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam
menggunakan aktiva lancar untuk menutupi utang lancarnya.
Referensi : http://www.masterpendidikan.com/2016/12/pengertian-quick-ratio-dan-rumus-quick-ratio.html
(Diakses 18/12/2017)
Referensi : http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
3. Cash Ratio
Pengertian :
Rasio Tunai (Cash
Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan total kas (tunai) dan
setara kas perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Rasio Kas ini pada dasarnya
adalah penyempurnaan dari rasio cepat (quick ratio) yang digunakan untuk
mengidentifikasikan sejauh mana dana (kas dan setara kas) yang tersedia untuk melunasi
kewajiban lancar atau hutang jangka pendeknya.
Referensi
: http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-rasio-kas-cash-ratio-rumus-rasio-kas/
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia & yang disimpan di Bank.
Referensi : http://www.masterpendidikan.com/2016/12/pengertian-cash-ratio-dan-rumus-cash-ratio.html
(Diakses 18/12/2017)
Referensi : http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
B.
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya baik jangka
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi. Perusahaan yang
mempunyai aktiva/kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya
disebut perusahaan yang solvable, sedang yang tidak disebut insolvable.
Perusahaan yang solvabel belum tentu ilikuid , demikian juga sebaliknya yang
insolvable belum tentu ilikuid. Macam-macam rasio keuangan berkaitan dengan
rasio solvabilitas yang biasa digunakan adalah:
1. Total Debt to Total Assets Ratio
Pengertian
:
Rasio yang biasa disebut dengan rasio hutang
(debt ratio) ini mengukur prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang.
Referensi : http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin
hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya.
Referensi : http://www.masterpendidikan.com/2017/03/pengertian-analisis-rasio-beserta-macam-dan-jenisnya.html
(Diakses 18/12/2017)
2. Debt to Equity Ratio
Pengertian
:
Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to
equity ratio) adalah imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit
dibanding dengan hutangnya.
Referensi
: http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa
besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.
Referensi : http://www.masterpendidikan.com/2017/03/pengertian-analisis-rasio-beserta-macam-dan-jenisnya.html
(Diakses 18/12/2017)
C.
Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas atau profitabilitas
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam
mendapatkan laba. Perhatian ditekankan pada rasio ini karena hal ini berkaitan
erat dengan kelangsungan hidup perusahaan. Ada beberapa ukuran rasio
rentabilitas yang dipakai, yakni:
1. Profit Margin
Pengertian
:
Rasio ini menghitung sejauh mana kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih. Rasio ini bisa dilihat langsung pada
analisis common size untuk laporan rugi laba (baris paling akhir). Rasio ini
bisa diintepretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya
(ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu.
Referensi
: http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
Mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan bersih pada tingkat penjualan yang sudah ditentukan.
Referensi
: https://dosenakuntansi.com/macam-macam-rasio
(Diakses 18/12/2017)
2. Gross Profit Margin
Pengertian
:
Gross Profit Margin merupakan perbandingan
antara laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang
dicapai pada periode yang sama. Semakin besar rasionya berarti semakin baik
kondisi keuangan perusahaan.
Referensi
: http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
Mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba kotor dari penjualan.
Referensi : http://www.masterpendidikan.com/2017/03/pengertian-analisis-rasio-beserta-macam-dan-jenisnya.html
(Diakses 18/12/2017)
3. Net Profit Margin
Pengertian
:
Marjin Laba Bersih adalah rasio profitabilitas
yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan
terhadap penjualan bersihnya. Marjin Laba Bersih ini menunjukan proporsi
penjualan yang tersisa setelah dikurangi semua biaya terkait.
Referensi : http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-net-profit-margin-marjin-laba-bersih-rumus-npm/
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
Mengukur rupiah laba bersih yang dihasilkan
oleh setiap satu rupiah penjualan dan mengukur seluruh efisien, baik produksi,
administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuan harga maupun manajemen pajak.
Referensi : http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
4. Return On Investment (ROI)
Pengertian :
Return On Investment adalah rasio yang relatif
umum yang digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan ketika akan
menghasilkan laba guna menutup sistem akuntansi biaya investasi yang sudah
dikeluarkan. Laba yang digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih
setelah pajak atau EAT.
Referensi : https://dosenakuntansi.com/macam-macam-rasio
(Diakses 18/12/2017)
Referensi : http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
Mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan
dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih.
Referensi : http://www.masterpendidikan.com/2017/03/pengertian-analisis-rasio-beserta-macam-dan-jenisnya.html
(Diakses 18/12/2017)
5. Return On Assets
Pengertian
:
Rasio ini disebut juga rentabilitas ekonomis,
merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba
sebelum bunga dan pajak atau EBIT.
Referensi : http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
Mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal
(biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis.
Referensi : http://ekonomi.kabo.biz/2011/11/return-on-asset-roa.html
(Diakses 18/12/2017)
D.
Rasio Aktivitas
Rasio ini melihat pada beberapa asset
kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada
tingkat kegiatan tertentu. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan
tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam
padaaktiva-aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila
ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Beberapa rasio aktivitas yang
digunakan adalah:
1. Perputaran Piutang
Pengertian :
Rasio
ini mengukur berapa kali, secara rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun. Rasio ini mengukur kualitas piutang dan efisiensi perusahaan dalam pengumpulan piutang dan kebijakan kreditnya. Rasio ini biasanya digunakan dalam hubungan dengan analisis terhadap modal kerja, karena memberi ukuran seberapa cepat piutang perusahaan berputar menjadi kas. Angka jumlah hari piutang, menggambarkan lamanya suatu piutang bisa ditagih (jangka waktu pelunasan).
Semakin lama jangka waktu pelunasannya,semakin besar pula resiko kemungkinan
tidak tertagihnya piutang
Referensi
:http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
Mengukur efektivitas pengelolaan piutang yang
dimiliki suatu perusahaan.
Referensi : https://dosenakuntansi.com/macam-macam-rasio
(Diakses 18/12/2017)
2. Perputaran Persediaan
Pengertian
:
Seperti halnya perputaran piutang, rasio ini
juga menggambarkan likuiditas perusahaan, yaitu dengan cara mengukurefisiensi
perusahaan dalam mengelola dan menjual persediaan yang dimiliki oleh
perusahaan.
Perputaran
persediaan yang tinggi menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam
satu tahun. Hal ini menandakan efektivitas manajemen persediaaan. Sebaliknya,
jika perputaran persediaan rendah menunjukkan pengendalian atas persediaan
kurang efektif
Referensi : http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
Mengukur tingkat efisiensi pengelolaan yang
dilakukan perusahaan dan juga penjualan persediaan yang mereka miliki.
Referensi : https://dosenakuntansi.com/macam-macam-rasio
(Diakses 18/12/2017)
3. Perputaran Aktiva Tetap
Pengertian
:
Rasio ini memperlihatkan sejauh mana
efektivitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini
berarti semakin efektif proporsi aktiva tetap tersebut. Pada beberapa industri
seperti industri yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang tinggi, rasio ini
cukup penting diperhatikan. Sedangkan pada beberapa industri yang lain seperti
industri jasa yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang kecil, rasio ini
barangkali tidak begitu penting untuk diperhatikan.
Referensi : http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan penjualan yang didasarkan pada aktiva tetap perusahaan.
Referensi : https://dosenakuntansi.com/macam-macam-rasio
(Diakses 18/12/2017)
4. Perputaran Total Aktiva
Pengertian :
Rasio yang terakhir untuk komponen rasio
aktivitas adalah rasio perputaran total aktiva. Rasio yang tinggi biasanya
menunjukkan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat
manajemen mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan pengeluaran investasi atau
modalnya.
Referensi : http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/03/macam-macam-rasio-keuangan-dan-rumusnya.html
(Diakses 18/12/2017)
Kegunaan :
Menghitung efektivitas penggunaan total aktiva
perusahaan
Referensi : https://dosenakuntansi.com/macam-macam-rasio
(Diakses 18/12/2017)
DIAKSES PADA TANGGAL 18/12/2017
Menarik sekali nih konsultan hukum
BalasHapus